Jawa Tengah, khususnya Semarang, memiliki kekayaan kuliner yang mencerminkan keberagaman budaya dan sejarahnya. Berikut adalah artikel yang menggali keunikan makanan tradisional khas Semarang.
Lumpia Semarang
Lumpia Semarang adalah ikon kuliner kota Semarang. Berasal dari pengaruh kuliner Tionghoa, lumpia ini berisi campuran rebung, telur, dan daging ayam atau udang, dibungkus dengan kulit tipis yang renyah saat digoreng.
Bahan dan Cara Pembuatan:
-
Bahan Isi:
- Rebung, cincang halus
- Daging ayam atau udang, cincang
- Telur, kocok lepas
- Bumbu (bawang putih, gula, garam, merica)
-
Bahan Kulit:
- Tepung terigu
- Air
- Garam
-
Cara Pembuatan:
- Tumis bumbu hingga harum, masukkan daging ayam atau udang, masak hingga matang.
- Tambahkan rebung dan telur kocok, aduk hingga rata.
- Buat adonan kulit dengan mencampur tepung terigu, air, dan garam.
- Siapkan kulit lumpia, isi dengan campuran rebung dan daging, lalu gulung.
- Goreng hingga berwarna keemasan.
Wingko Babat
Wingko Babat adalah kue kelapa yang manis dan gurih, yang menjadi favorit sebagai oleh-oleh khas Semarang.
Bahan dan Cara Pembuatan:
-
Bahan:
- Kelapa parut
- Tepung ketan
- Gula pasir
- Santan
-
Cara Pembuatan:
- Campur kelapa parut dengan tepung ketan dan gula pasir.
- Tambahkan santan sedikit demi sedikit hingga adonan dapat dibentuk.
- Cetak adonan bulat pipih pada loyang yang telah diolesi minyak.
- Panggang hingga matang dan berwarna kecoklatan.
Bandeng Presto
Bandeng Presto adalah olahan ikan bandeng yang dimasak dengan teknik presto hingga tulangnya lunak dan dapat dimakan.
Bahan dan Cara Pembuatan:
-
Bahan:
- Ikan bandeng segar
- Bumbu (bawang putih, ketumbar, kunyit, jahe)
-
Cara Pembuatan:
- Bersihkan ikan bandeng, buang sisik dan isi perutnya.
- Haluskan bumbu dan balurkan pada ikan bandeng.
- Masukkan ikan bandeng ke dalam panci presto, tambahkan air hingga terendam.
- Masak hingga panci presto berdesis selama 30 menit.
- Angkat dan sajikan dengan sambal.
Makanan tradisional Jawa Tengah, khususnya Semarang, tidak hanya lezat tetapi juga sarat akan nilai sejarah dan budaya. Keunikan rasa dan cara pembuatannya menjadikan makanan-makanan ini layak untuk dilestarikan dan dinikmati oleh generasi mendatang.