Ads - After Header

Getuk: Warisan Kuliner Nusantara yang Manis dan Autentik

Juanda Kesuma

Getuk, makanan tradisional khas Jawa, adalah simbol kekayaan budaya dan keragaman kuliner Indonesia. Dengan tekstur yang unik dan rasa manis gurih, getuk tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menggugah memori dan nostalgia akan kampung halaman.

Sejarah dan Asal Usul

Getuk memiliki sejarah panjang yang tercatat dalam Serat Centhini, sebuah karya sastra Jawa dari abad ke-18. Makanan ini menjadi alternatif pengganti beras selama masa penjajahan Jepang, ketika singkong mudah ditemukan dan menjadi sumber karbohidrat utama.

Variasi Getuk

Berikut adalah beberapa variasi getuk yang populer di berbagai daerah di Jawa:

Variasi Getuk Asal Daerah Deskripsi
Getuk Singkong Jawa Tengah Terbuat dari singkong rebus dengan taburan gula jawa.
Getuk Lindri Magelang Singkong rebus yang digiling halus, diberi pewarna dan vanili.
Getuk Goreng Banyumas Singkong rebus yang kemudian digoreng.
Getuk Yoko Kurung Klaten Berisi nanas kuning emas yang lumer.
Getuk Gedang Kediri Terbuat dari pisang yang dikukus, dicampur gula dan garam.
Getuk Nylekitho Cilacap Singkong rebus atau kukus yang ditumbuk bersama gula jawa.
Getuk Ubi Terbuat dari ubi jalar.
Getuk Talas Terbuat dari talas.
Getuk Pero Jepara Singkong rebus atau kukus yang ditumbuk, disajikan dengan kelapa.

Filosofi Getuk

Getuk tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga mengandung filosofi. Singkong melambangkan kesederhanaan dan kelapa parut melambangkan kebermanfaatan. Getuk mengajarkan kita untuk hidup bermanfaat dan bersyukur atas apa yang kita miliki.

Getuk dalam Budaya Populer

Getuk juga hadir dalam budaya populer, seperti lagu campursari yang dipopulerkan oleh Nurafni Octavia, menunjukkan betapa getuk telah menjadi bagian dari identitas budaya Jawa.

Getuk, dengan segala keunikan dan kelezatannya, adalah warisan kuliner yang patut dijaga dan dilestarikan. Makanan ini bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang sejarah, budaya, dan filosofi hidup yang mendalam.

Also Read

Bagikan:

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer